PEMELIHARAAN AYAM BROILER

PERMASALAHAN SELAMA PERIODE PEMELIHARAAN

A. PERODE STARTER

1. Kualitas DOC jelek

2. Tingkat kematian tinggi

3. Pertumbuhan tidak seragam dan Berat badan rendah

4. DOC mengalami stress

5. Panas tidak bekerja secara optimal

6. Kegagalan vaksinasi

Tabel 2: Standar bobot badan, konsumsi ransum

dan konversi ransum.

Hari ke

Minggu

Konsumsi

I

II

III

IV

V

VI

1

1,0

3,5

6,0

8,0

11,0

14,0

2

1,0

3,5

6,0

8,0

11,0

14,0

3

1,5

4,0

6,0

9,0

12,0

14,0

4

1,5

4,0

6,0

9,0

12,0

15,0

5

2,0

5,0

7,0

9,0

13,0

15,0

6

2,5

5,0

7,0

10,0

13,0

15,0

7

2,5

5,0

7,0

10,0

13,0

15.0

Jumlah

12,0

30,0

45,0

63,0

85,0

102

Kumulatif

12,0

42,0

87,0

150

235

337

Bobot (gr)

120

320

600

870

1312

1755

Konversi Pakan

1,0

1,31

1,45

1,72

1,79

1,92

1. Kualitas DOC jelek : Berat badan tidak seragam, terkena omphalitis dan kaki kering (dehidrasi).

Cara mengatasi : memilih breeder yang memilikistandar yang ketat dan teruji di lapangan, menyeleksi dan mengafkir sesegera mungkin serta mengembalikan DOC pada tempat pembelian.

Tabel 3. Program Pemeliharaan dan Pencegahan

Penyakit pada Ayam Broiler

Umur (Minggu)

I

II

III

IV

V

VI

Ransum

Ransum Awal, protein 21 – 24%

Ransum Akhir, protein 19 – 21%

Vaksinasi

4 hari Vak.ND

11 hari Vak.Gum.

21 hari Vak. ND




Seleksi

Um. 1 hari






Luas Kandang

Jika fase awal dan akhir tidak dipisah, cukup 8 – 10 ekor per m2

Penerangan

Diberikan selama pemeliharaan

Pencegahan CRL

Um. 1-3


X


X


Pencegahan Coccidiosis


Um. 7-8

U. 15 hari

U. 23 hari

U. 28 hari


Pengabatan Cacing





X


Perangsang Tumbuh

Diberikan selama pemeliharaan

Sanitasi Lingkungan

Awal pemeliharaan




Um. 28 h.


Pencegahan Stress

Minggu I

U. 11 hari


U. 25 hari



Pencegahan Infeksi



U. 15 hari




2. Tingkat kematian tinggi : Penyebab utama kematian adalah kualitas DOC jelek, kesalahan tata cara pemeliharaan, ayam terserang penyakit (omphalitis, avian encephalomyelitis dan difisiensi nutrisi) serta ayam mengalami stress berat.

Cara mengatasi : memelihara DOC yang berkualitas baik, menerapkan menejemen pemeliharaan yang baik, menghindari penyebab stress dan menghindari panas yang berlebihan dengan memastikan ventilasi bekerja dengan baik.

3. Pertumbuhan tidak seragam dan Berat badan rendah : Kualitas DOC sudah tidak merata dan bobot badan rendah, mismanagement terutama imbangan tempat pakan dan minum dengan DOC, temperatur panas tidak ideal, kesalahan pemberian pakan dan minum seperti pemberian tidak rata dan sering kosong, kepadatan ayam terlalu tinggi, ventilasi tidak berfungsi dan ayam mengalami sakit.

Cara mengatasi : DOC harus uniform, management yang baik, temperatr menyebar merata, ketersediaan pakan, kepadatan harus ideal dan ventilasi bebas.

4. DOC mengalami stress : Kendala ayam di daerah tropis adalah DOC mudah stress akibat udara di lingkungan kandang cukup tinggi. Cara mengatasi adalah dengan melakukan pengendalian iklim mikro dalam kandang.

5. Pemanasan tidak berjalan dengan optomal : Temperatur yang tidak ideal akan berpengaruh negatif terhadap kondisi dan tingkat pertumbuhan ayam. Cara mengatasi : pada masa kritis (minggu I dan II) temperatur pemanasan harus sering dikontrol sehingga bila terjadi kejanggalan bisa cepat ditangani.

6. Kegagalan Vaksinasi : Beberapa perlakuan yang salah dalam vaksinasi akan berpengaruh negatif pada ayam. Cara mengatasi : Prosedur dan tata cara vaksinasi harus diikuti dengan benar, kondisi ayam dalam keadaan sehat dan memberi vaksin tepat pada waktu dan tepat aplikasinya.

Tabel 4. Program Vaksinasi Ayam Broiler

NO

Nama Vaksin

Umur Vaksinasi

Matode Vaksinasi

Pencegahan Penyakit

1

ND B1 Hitcher

3 – 4 hari

Tetes mata /

Tetes hidung

Penyakit ND

2

Medivac / Gumboro A atau B

10 – 11 hari

Tetes mulut

Penyakit ND

3

ND Lasotta

21 hari

Suntik / air minum

Penyakit ND

B. PERIODE FINISHER

1. Pertumbuhan ayam tidak seragam

2. Ayam terserang penyakit

3. Keadaan litter basah dan kandungan Gas ammonia tinggi

4. Ayam mati mendadak

5. Terjadi kanibalisme

6. Konversi pakan tinggi

1. Pertumbuhan ayam tidak seragam : penyebabnya adalah bibit ayam tidak seragam, terjadi kesalahan management selama periode pemanasan dan pertumbuhan, rasio ayam jantan dan betina tidak seimbang, jumlah tempat pakan dan minum tidak memenuhi kebutuhan ayam dan ayam terserang penyakit.

2. Ayam terserang penyakit : beberapa penyebab timbulnya penyakit adalah : Kualitas DOC jelek sehingga daya tahan terhadap penyakit rendah. Kegagalan dalam melakukan sanitasi. Kegagalan program vaksinasi. Terjadi wabah regional atau global contoh terserang penyakit Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (flu burung) dan lainnya.

3. Keadaan litter bnasah dan Kandungan gas amoniak tinggi : penyebabnya kurang kontrol dalam pemberian air minum, litter tipis, litter tidak dibalik (diaduk), temperatur terlalu rendah dan adanya kontaminasi penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Cara mengatasi dengan menaburkan zeolit (kapur pertanian) dan mengganti serta mengaduk littter.

4. Ayam mati mendadak : disebabkan adanya wabah penyakit juga naiknya suhu dalam kandang sehingga menimbulkan stress pada ayam. Cara mengatasi dengan menggunakan blower, menyemprotkan air pada atap kandang dan menanam pohon disekitar kandang (jarak 5 – 10 meter dari kandang)

5. Terjadi Kanibalisme : disebabkan kapasitas terlalu padat, temperatur dalam kandang tinggi, intensitas cahaya terlalu tinggi terjadi defisiensi mineral dan infeksi parasit.

6. Konversi pakan yang tinggi : beberapa penyebab konversi pakan yang tingggi adalah : Ayam sakit diikuti dengan tingkat kematian tinggi terutama pada ayam dewasa (siap panen). Banyak pakan terbuang; kasus ini terjadi pada kandang yang menggunakan tampat pakan manual. Banyaknya pakan yang terbuang akan mempengaruhi secara tidak langsung pada performa ayam karena akan mempengaruhi perhitungan konversi ransum. Cara mengatasi dengan memberikan pakan hati-hati dan tidak terburu-buru atau dengan cara sistem pemberian pakan terbatas (penjatahan). Sering terjadi kebocoran (pencurian). Kandungan gas amoniak dalam kandang tinggi: gas amoniak akan berpengaruh pada kesehatan ayam yang akan mempengaruhi performa ayam. Temperatur di dalam kandang tinggi; sering memicu stress pada ayam. Kualitas pakan jelek; ransum yang jelek tidak akan memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan ayam sehingga menyebabkan pertumbuhan ayam tidak optimal. Sehingga secara kuantitatif pakan yang diberikan relatif tinggi tetapi berat badan ayam tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akibatnya konversi pakan menjadi tinggi. Cara mengatasi dengan memberikan pakan yang berkualitas dengan kandungan nutrisi lengkap dan jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan umur ayam.

VAKSINASI

Vaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan dan apabila diberikan kepada ternak tidak akan menimbulkan penyakit, melainkan merangsang pembentukan antibodi (zat kebal) dengan tujuan untuk memberikann kekebalan sesuai dengan jenis mikroorganisme penyakit. Vaksinasi merupakan proses memasukkan vaksin dengan tujuan untuk membentuk kekebalan pada ternak unggas yang disesuaikan dengan program vaksinasi.

Jenis-jenis / Tipe Vaksin

1. Vaksin Virus Hidup (Live Virus Vaccine)

Merupakan virus di dalam vaksin yang masih hidup dan memiliki kemampuan yang lengkap untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit sehingga bias menangkal penyakit yang menyerang tubuh ayam.

2 Vaksin yang Dilemahkan (Attenvated Vaccine)

Vaksin yang dibuat dengan cara melemahkan organisme aktif sehingga ketika diberikan kepada ayam akan menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dalam bentuk yang lebih ringan.

3. Vaksin yang Dimatikan (Killed Vaccine)

Organisme yang digunakan untuk menghasilkan vaksin telah dimatikan dan tidak memiliki kemampuan menularkan penyakit kepada terbak unggas, tetapi tetap memiliki kemampuan untuk membentuk antibody ketika vaksin digunakan.

Cara Melakukan Vaksinasi

1. Tetes Mata (Intra Occular)

Melaksanakan vaksinasi dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam.

2. Tetes Hidung (Intra Nasal)

Vaksinasi dengan cara meneteskan vaksin kedalam lubang hidung dan tutup salah satu lubang hidung saat meneteskan vaksin dan lepaskan setelah vaksin terhirup.

3. Melalui Mulut (Oral)

Vaksinasi melalui mulut dengan cara mencekok secara individu sehingga setiap ayam mendapatkan dosis yang sama.

4. Suntik Daging (Intra Muscular)

Vaksinasi dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin kedalam daging, biasanya bagian dada atau paha. Vaksin yang disuntikkan bisa berupa vaksin hidup atau vaksin mati.

5. Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)

Vaksinasi dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin dibawah kult dilakukan dibawah leher.

6. Penyemprotan (Spray)

Vaksinasi ini sering digunakan untuk memberikan vaksin ayam berumur satu hari. Sebelum ayam dimasukkan kedalam pemanas alat semprot yang akan digunakan sudah terpasang sehingga boks ayan bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah semua komponen siap vaksinasi segera dilakukan dengan cara menyemprotkan vaksin seabanyak 1 – 2 kali. Aplikasi vaksinasi ayam besar dilakukan dengan menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan dilingkungan kandang tertutup.

7. Tusuk Jarum (Wing Web)

Vaksinasi dilakukan dengan menusukkan jarum disekitar selaput sayap ayam dari arah bagian dalam sayap.

8. Melalui Pakan (Feeding)

Vaksinasi dilakukan dengan cara mencampur vaksin kedalam pakan ayam. Cara ini biasanya digunakan untuk aplikasi vaksin cocci. Pakan yang digunakan harus bebas dari preparat anticocci (amprolivim, sulfaquinoxaline dan preparat sulfa lainnya)

ProgramVaksinasi

1. Program Vaksinasi pada Ayam Broiler Komersial

Umur (hari)

Jenis Vaksin

Dosis

Aplikasi

Keterangan

4

ND Killed

ND Live

0,5 Ds (normal)

Normal

Subcutan

Tetes Mata


9 – 12

IBD Live

Normal

Air Minum

Tets Mulut


18 - 23

IBD Live

Normal

Air Minum

Dilakukan untuk daerah dengan serangan IBD yang ganas

21

ND Live

Normal

Air Minum


35

ND Live

Normal

Air Minum

Jika dipanen pada umur besar

2. Program Vaksinasi pada Ayam Broiler Breeder

Umur (hari)

Jenis Vaksin

Dosis

Aplikasi

Keterangan

1

IBH 120 Live

Normal

Spray/tetes mata


3

Cocci

0,75 cc

Tetes mata


5

ND lasotta

Normal

Tetes mata


12

IBD live

BD Killed

Normal

0,26 cc

Tetes mata

Intramuscular


21

ND - IB Live

ND Killed

Normal

0,25 cc

Tetes mata

Subcutan

Bisa ditambah AI

24

IBD Intermediate

Fowl fox

Normal

Normal

Oral

Wingweb


42

ND Lasotta

Normal

Tetes mata

Bisa ditambah ND

49

ILT Live

Coryza

Normal

0,5 cc

Tetes mata

Intramuscular


70

AE

Normal

Tetes mata


84

ND + IB Live

Normal

Tetes mata


98

EDS + fowlfox

Cholera killed

0,5 cc

Intramuscular


119

ILT Live

Coryza II

Normal

0,5 cc

Tetes mata

Intramuscular


126

ND + IB Live

ND-IB-IBD killed

Normal

0,5 cc

Tetes mata

Intramuscular


133

Fowlfox

Cholera Live

Normal

Wingweb


168

ND Live + Coryza killed

Normal

0,5 cc

Air Minum

Intramuscular

Booster dilakukan setiap 6 – 8 minggu sekali

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Vaksinasi

1. Kondisi Ayam

· Ayam harus sehat sebab vaksin adalah bibit penyakit yang dilemahkan jika ayam dalam keadaan sakit vaksin bukan mencegah penyakit namun membuat ayam akan terkena penyakit.

· Pelaksanaan vaksinasi harus hati-hati agar terhindar dari stress fisik berlebihan.

· Pelaksanaan vaksinasi harus sesuai dengan rekomendasi.

2. Jadwal Vaksinasi

· Mengetahui waktu penyakit biasa menyerang sehingga vaksinasi dilakukan sebelum penuyakit tersebut menyerang.

· Mengetahui jenis vaksin yang akan digunakan berdasarkan umur ayam yang akan divaksin.

· Mengetahui tanggal rencana pelaksanaan vaksin

3. Laporan Kegiatan Vaksinasi

· Tanggal pelaksanaan vaksin harus dicatat sebagai bahan untuk mengontrol hasil vaksinasi dan administrasi.

· Nama perusahaan dan nomor seri vaksin dicatat untuk memudahkan komplain jika ada masalah dengan hasil vaksinasi.

· Nama pelaksana vaksinasi harus dicatat karena kegagalan juga bisa disebabkan kesalahan pelaksanaan.

4. Mnghindari Faktor yang dapat Mematikan Vaksin

· Sinar matahari langsung dapat mematikan vaksin, sehingga pelaksanaan vaksin sebaiknya dilakukan pada malam hari.

· Deterjen dan desinfektan

· Pencampuran vaksin seperti mencampur vaksin live dengan pelarut, lalu dikocok dengan keras. Tindakan yang benar adalah mencampur vaksin dengan pelarut lalu secara perlahan digoyang dengan gerakan tangan menbentuk angka delapan.

· Pelaksanaan vaksinasi tidak sesuai dengan prosedur.

· Penyimpanan tidak sesuai dengan rekomendasi produsen vaksin. Vaksi harus disimpan pada suhu 4 – 80 C, namun pelaksanaannya disimpan di freezer dengan temperatur dibawah 00 C.

5. Perlakuan Pasca Vaksinasi

· Memberikan vitamin selama 3-5 hari, tergantung dari kondisi ayam.

Memusnahkan bekas vaksin . botol atau bekas vaksin lainnya direbus dan dibakar. Peralatan vaksin seperti vaksination gun harus segera dibersikan dan direbus

1 komentar:

Artikel sangat bagus, bermanfaat.
Bismillah,Mohon ijin numpang promosi yaa.

Kami menawarkan produk dengan HARGA PABRIK :
- Zeolite
- Dolomite
- Kapur Cao / Kalsium Oksida
- Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur CaCo3 /Kalsium Karbonat
- Kapur pertanian /Kaptan

Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :

Bpk Asep
081281774186
085793333234

Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.

 

Posting Komentar